Senin, 01 Juni 2020

MELAKUKAN KOMUNIKASI KEPADA PARA PELANGGAN PART 2

Seharusnya Tidak Ada Lulusan Komunikasi Menganggur, Ini Alasannya

Komunikasi adalah kunci dalam semua bisnis. Perusahaan akan tumbuh apabila komunikasi internal maupun eksternal terjalin dengan baik dan menciptakan hubungan positif di dalamnya. Seperti hubungan antara pimpinan dengan manager, manager dengan tim, antar tim/departemen dan lain sebagainya. Selain komunikasi internal, komunikasi yang krusial dan harus dibangun oleh perusahaan adalah komunikasi dengan para pelanggan-pelanggannya. Karena, bagaimana pun juga, tanpa pelanggan maka perusahaan tidak akan bisa membukukan penjualan.
Mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dengan pelanggan adalah bagian penting untuk menciptakan penjualan. Tetapi, komunikasi saja tidak cukup untuk menghasilkan seorang pelanggan untuk bisnis Anda. Anda juga harus memahami bagaimana cara berkomunikasi yang sukses setiap saat agar dapat menciptakan penjualan.
Pentingnya komunikasi yang efektif dengan pelanggan
Kemampuan komunikasi yang baik merupakan dasar utama untuk menumbuhkan bisnis Anda. Apabila Anda berkomunikasi dengan baik, tingkat kesuksesan bisnis Anda pun akan mengalami peningkatan. Karena, komunikasi dapat membawa pelanggan-pelanggan Anda lebih percaya kepada Anda dan lebih yakin untuk terus menggunakan produk/layanan yang Anda miliki. Komunikasi yang kuat dengan pelanggan juga dapat memudahkan Anda dalam mempromosikan brand di masa depan, mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan yang sudah ada dan lebih memahami hal-hal yang menjadi masalah bagi pelanggan.
Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan pelanggan?
Berikut adalah beberapa tips agar Anda dapat berkomunikasi dengan baik untuk mengembangkan bisnis dan menjaga hubungan dengan pelanggan-pelanggan Anda.
1. Jangan hanya terpaku pada satu channel
Jangan jadikan kebiasaan Anda untuk berkomunikasi dengan orang-orang sekitar sebagai alat komunikasi dengan pelanggan. Anda harus bisa menjangkau pelanggan dengan memanfaatkan berbagai channel seperti email, telepon, surat, media sosial dan lain sebagainya. Temukan kebiasaan pelanggan Anda dan jangkaulah mereka sesuai dengan kebiasaannya tersebut.
2. Komunikasi yang lebih personal
Penting bagi Anda untuk berkomunikasi lebih personal dengan pelanggan-pelanggan Anda. Selain menyebut mereka dengan sebatas panggilan seperti “Pak/Bu”, Anda juga perlu menyebut nama pelanggan sebagai bentuk penghormatan yang lebih personal dengan mereka. Selain itu, Anda juga perlu memahami kebiasaan mereka dalam melakukan pembelian, apakah mereka lebih cenderung melakukan pemesanan melalui email atau melalui telepon. Kebiasaan pemesanan ini dapat menjadi jembatan penghubung untuk Anda agar lebih mudah memahami cara mana yang dapat Anda gunakan untuk mengawali pembicaraan.
3. Jangan hanya berbicara tentang bisnis
Ada banyak topik di luar bisnis yang dapat Anda bahas dengan pelanggan-pelanggan Anda. Dengan berbicara di luar topik urusan bisnis ini, Anda dapat mengembangkan hubungan yang lebih baik dan membuat pelanggan-pelanggan merasa lebih dekat dengan Anda.
Itulah tips-tips cara komunikasi yang efektif dari kami, apabila ada tips lain yang ingin Anda sampaikan, 

MELAKUKAN KOMUNIKASI KEPADA PARA PELANGGAN PART 1

Proses Komunikasi Efektif dan Hambatannya — Universitas Ciputra ...

Ada 10 tips yang bisa dilakukan untuk para pebisnis dalam melakukan komunikasi kepada para pelanggan.
Ponijan Liaw dalam bukunya “Talk To Your Customer This Way” menyampaikan ada 10 cara untuk mempengaruhi customer melalui seni berkomunikasi. Komunikasi disini bukan hanya sekedar menyampaikan informasi tanpa memperhatikan perasaan orang lain, tapi komunikasi yang diberi muatan khusus akan sasaran / target yg ingin dicapai. Berikut adalah kesepuluh cara tersebut:
1. Ciptakan kesan pertama yang bagus
Ciptakan kesan pertama yang luar biasa. Tidak akan ada kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama. Kesan ini dapat diciptakan melalui senyuman tulus, busana yang sesuai, jabat tangan yang hangat, ketepatan waktu janji, bahasa tubuh yang sopan, jujur dan terstruktur saat bicara, dan sejenisnya.
2. Gunakan kalimat yang singkat
Para komunikator tidak dianjurkan untuk menggunakan kata – kata yang rumit dan panjang supaya tidak mengaburkan substansi pesan dan juga bisa melelahkan pendengarnya. Bahkan bisa terjadi kesalahpahaman jika kata – kata yang digunakan terlalu rumit.
3. Keep smile
Senyuman itu menular. Senyuman itu seperti cermin. Jika Anda tersenyum balasannya pasti  juga senyuman.
4. Be helpful
Kesediaan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh konsumen /pelanggan kapanpun mereka menginginkannya.
5. Gunakan kalimat positif
Konsumen /pelanggan mengharapkan kata – kata  yang positif karena rangkaian kata ini akan membuat pendengarnya optimis, percaya diri, semangat, inovatif, kreatif, enerjik, bahagia dan sejenisnya.
6. Bicara dengan antusiasme tinggi
Konsumen / pelanggan tertarik pada kata – yang diucapkan dengan penuh semangat.
7. Biarkan mata berbicara
Konsumen / pelanggan akan lebih merasa nyaman bila tatapan mata hormat, bermartabat dan sopan ditampilkan kepada pelanggan.
8. Be sincere
Ketulusan, walaupun tidak bersuara akan terdengar dan terlihat jelas melalui guratan wajah dan gerak gerik bahasa tubuh.
9. Keep your emotion
Para sales people tidak boleh terpancing emosi negatif saat ada keluhan / komplain yang diungkapkan secara tidak simpatik oleh para konsumen. Setiap sales people harus bisa menahan emosi.
10. Jaga attitude anda
Yang lebih penting dan bernilai buat para konsumen / pelanggan itu bukanlah konstruksi atau dekorasi luar seseorang. Yang ada di dalam lah yang sejatinya jauh lebih menetukan nilai diri seseorang.
Selanjutnya customer akan senang berkomunikasi dengan anda.

MEMPERMUDAH PELANGGAN DALAM BERTRANSAKSI PART 2

Deretan Teknologi Perbankan yang Mengubah Cara Manusia Bertransaksi

Mengelola penjualan pada bisnis kecil mungkin akan terlihat mudah, tapi apakah akan tetap terlihat mudah jika produk yang Anda miliki sangat beragam? Atau apakah terlihat mudah jika penjualan Anda meningkat? Kini, Jurnal telah dilengkapi dengan aplikasi cash register sebagai aplikasi tambahan yang mempermudah Anda dalam melakukan proses transaksi penjualan kapan saja dan di mana saja meski tanpa koneksi Internet.
Jurnal Touch adalah aplikasi dari Jurnal yang didesain khusus untuk menggantikan mesin kasir konvensional yang dapat membantu Anda mencatat seluruh transaksi penjualan bisnis. Lalu apa saja keuntungan menggunakan Jurnal Touch? Simak penjelasannya di bawah ini.

Memiliki Daftar Produk Secara Detail

Dengan Jurnal Touch, Anda dapat melihat seluruh daftar produk yang telah Anda buat melalui Jurnal secara detail, mulai dari nama produk, harga jual dan beli, deskripsi produk, kategori produk, jumlah stok barang yang tersedia di toko, maupun di dalam gudang. Anda juga bisa menambahkan gambar produk yang dapat memudahkan dalam transaksi penjualan.

Sinkronisasi Data Otomatis

Dengan menggunakan Jurnal Touch, Anda tidak perlu lagi melakukan pencatatan transaksi penjualan ke dalam Jurnal. Karena, semua transaksi yang tercatat di dalam Jurnal Touch akan secara otomatis tersinkronisasi ke dalam sistem Jurnal. Hal ini tentu membuat pekerjaan Anda lebih efisien dalam segi waktu.

Transaksi di Multi Store

Jika Anda memiliki beberapa cabang dalam suatu bisnis, Jurnal Touch juga akan memberikan kemudahan dalam membuat transaksi dari setiap cabang. Di mana, seluruh transaksi tersebut akan secara otomatis tersinkronisasi ke dalam sistem Jurnal. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah memonitor berapa hasil penjualan di setiap cabang.

Proses Transaksi Offline

Beberapa aplikasi penjualan terkadang hanya bisa diakses dengan koneksi Internet, tapi tidak untuk Jurnal Touch. Dengan menggunakan Jurnal Touch, Anda tetap bisa melakukan transaksi penjualan kapan saja dan di mana saja meski tanpa koneksi Internet. Di mana, seluruh transaksi yang tercatat pada saat offline, akan otomatis tersinkronisasi ke dalam sistem Jurnal ketika Anda mendapatkan koneksi Internet atau online.

Kustomisasi Struk

Agar bisnis terlihat lebih profesional di mata pelanggan, Jurnal Touch memberikan tampilan struk yang bisa Anda kustom sesuai dengan kebutuhan bisnis. Di mana, Anda dapat menampilkan logo dan alamat perusahaan pada struk yang akan tercetak dan diberikan kepada pelanggan.

MEMPERMUDAH PELANGGAN DALAM BERTRANSAKSI PART 1

بسم الله الرحمن الرحيم
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى (رواه البخاري)
Dari jabir Bin Abdillah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT akan memberikan rahmat kepada seseorang yang mempermudah ketika menjual, mempermudah ketika membeli dan mempermudah ketika menagih hutang.
Takhrij Hadits
Hadits ini merupakan hadits shahih, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahinya, Kitab Al-Buyu’, Bab As-Suhulah Was Samahah Fisy Syiraa’ Wal Bai’ Wa Man Thalaba Haqqan Falyatlubhu Fi Afaf. hadits no 2076, melalui jalur sanad Imam Al-Bukhari dari Abu Ghassan (Muhammad bin Mutharrif), dari Muhammad bin Al-Munkadir, dari Jabir bin Abdillah.
Selain Imam Bukhari, hadits ini diriwayatkan juga oleh :

  • Imam Turmudzi dalam Jami’nya, Kitab Al-Buyu’ An Rasulillah SAW, Bab Ma Ja’a Fi Istiqraadh Al-ba’iir Awis Syai’ Minal Hayawan Awis Sin, hadits no. 1320, dengan lafaz yang hampir sama. Hanya lafaz pada Imam Turmudzi menggunakan “ghafarallah lirajulin” (Allah mengampuni seseorang), di posisi “rahimallahu rajulan” (Allah memberikan rahmat kepada seseorang).
  • Ibnu Majah dalam Sunannya, Kitab Al-Tijaraat, Bab As-Samahah Fil Bai’, hadits no. 2203, dengan matan yang hampir serupa dengan matan hadits Bukhari. Hanya matan dalam Ibnu Majah menggunakan “rahimallahu abdan samhan” (Allah memberikan rahmat kepada seorang hamba yang mempermudah), di posisi “rahimallahu rajulan” (Allah memberikan rahmat kepada seseorang).
  • Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, dalam baqi musnad al-muktsirin, pada musnad Jabir bin Abdillah, hadits no 14248. Dalam riwayat Ahmad, digunakan lafadz, “ghafarallahu lirajulin kana min qablikum” (Allah SWT mengampuni dosa seorang laki-laki pada masa sebelum kalian), di posisi “rahimallahu rajulan” (Allah memberikan rahmat kepada seseorang).

Makna Hadits Secara Umum
Hadits yang sangat sederhana ini menggambarkan tentang penggabungan dua hakekat besar, hakekat kebaikan dunia dan hakekat akhirat dalam satu hal; yaitu dalam mempermudah ketika bertransaksi bisnis dengan pihak lain. Karena memudahkan orang lain (baca ; customer) dalam bertransaksi bisnis di satu sisi merupakan aspek duniawi yang tentunya akan mendatangkan maslahat duniawi berupa bertambah senang dan bertambah banyaknya konsumen, perputaran bisnis yang cepat, dan sebagainya.
Namun di sisi lain, hal ini juga merupakan “ibadah” dan sunnah dalam muamalah, yang oleh karenanya akan mendapatkan rahmat Allah dan juga bahkan (dalam riwayat lain) mendapatkan ampunan Allah SWT. Ketiga hal tersebut adalah; memudahkan orang lain ketika membeli, ketika menjual dan ketika menagih pembayaran (baca ; menagih hutang).
Keutamaan Bisnis Dalam Islam
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bisnis merupakan amaliyah yang memiliki banyak keutamaan. Begitu besar keutamaan bisnis ini, hingga Allah SWT ketika menggambarkan tentang keutamaan kehidupan akhirat, Allah SWT menggambarkannya dengan bisnis (QS. As-Shaf/ 61 : 10 – 13) :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ* تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ* يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ* وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ*
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Pentingnya Memudahkan Customer Dalam Bisnis
Sebagaimana digambarkan dalam hadits di atas, bahwa Allah SWT akan memberikan rahmat (dalam riwayat lain bahkan memberikan ampunan) kepada seseorang dalam bertransaksi dengan orang lain, ketika melakukan tiga hal: ketika menjual, ketika membeli dan ketika menagih pembayaran (baca ; hutang).
Jika dicermati, ketiga hal sederhana ini merupakan kunci sukses dalam berbisnis. Pebisnis manapun akan melihat, bahwa membeli (ketika membeli barang untuk kemudian dijual kembali), menjual barang/ produknya dan juga ketika menagih pembayaran dalam transakis jual beli, merupakan inti dari sebuah usaha atau bisnis. Dan ketika ketiga hal tersebut dapat dilakukan dengan baik, tentunya juga akan memperlancar usaha bisnisnya. Sebaliknya jika ketiga proses tersebut terhambat, maka sedikit banyak juga akan menghambat proses bisnisnya. Oleh karenanya, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang memudahkan orang lain dalam ketiga proses bisnis tersebut.
Memudahkan orang lain dalam ketiga proses bisnis di atas, sekaligus juga memberikan makna mempermudah orang lain, dalam proses mencari riziki orang tersebut. Dan hal ini, sangat sejalan dengan hadits :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membebeaskan seorang mu’min dari himpitan kehidupan di dunia, maka Allah akan membebaskannya kelak dari himpitan di hari akhir. Dan barang siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya kesulitannya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah pun akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba, selagi hamba tersebut selalu menolong saudaranya. (HR. Muslim)
Kata “samhan” dalam hadits di atas, diterjemahkan dengan “bisuhulah” (dengan memudahkan) oleh Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam Fathul Barinya. Kata samhan sendiri secara bahasa memiliki arti longgar, toleransi, membuat orang lain senang, dan juga memperbolehkan. Sehingga seorang pebisnis yang baik, ia akan memudahkan, toleransi dan menyenangkan orang lain ketika bertransaksi dengannya. Sehingga siapapun “betah” dan puas ketika bermuamalah dengannya. Baik ketika jual beli, maupun ketika menagih pembayaran (hutang). Untuk yang terakhir ini, terdapat pelajaran khusus, sebagaimana yang Allah SWT firmankan dalam Al-Qur’an :
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. 2 : 280)
Artinya tetap memberikan kelapangan pada pihak yang berhutang, khususnya jika sedang dalam kondisi kesulitan. Pada hadits sebelumnya disebutkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dan barang siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya kesulitannya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim). Namun tidak dibenarkan juga, karena alasan ini, akhirnya membuat orang menunda-nunda pembayaran hutangnya. Karena dalam hadits lain Rasulullah juga bersabda, “Orang mampu yang menunda-nunda pembayaran hutang adalah dzalim”. (Muttafaqun Alaih).
Diantara Bentuk Memudahkan Customer
Membaca hadits-hadits Rasulullah SAW, akan kita jumpai beberapa ajaran sunnah yang terkait dengan memudahkan customer atau mitra binsis dalam berbisnis. Diantaranya adalah :
(1) Mendahulukan dalam pengucapan salam. Salam merupakan doa dari seorang muslim kepada yang lainnya. Salam merupakan sapaan, seseorang terhadap orang lain. Dan setiap orang tentunya suka dan senang jika di sapa terlebih dahulu, apalagi jika sapaan tersebut juga merupakan doa. Salam juga merupakan ‘rahasia’ dalam mempererat hubungan antara seseorang dengan orang lain. Oleh karenanya, salam juga merupakan rahasia, untuk menumbuhkan ‘ikatan hati’ seorang pebisnis terhadap customernya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra berkata, “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak (dikatakan) beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku beritahu pada kalian pada satu hal, yang jika kalian lakukan, maka kalian akan saling mencintai? (Yaitu) sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim)
Akan lebih baik lagi tentunya, jika seroang pebisnis memulai salam terlebih dahulu kepada mitra atau customernya, baik malalui telpon, sms, email, surat menyurat, maupun dalam kontak langsung. Memulai mengucapkan salam, merupakan bentuk pemberian perhatian kepada customer. Karena begitu pentingnya salam ini, dalam hadits lain, Rasulullah SAW bahkan menganjurkan agar kita mengucapkan salam, baik kepada orang yang kita kenal, ataupun bahkan terhadap yang belum kita kenal:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ (رواه البخاري)
Dari Abdullah bin Amru ra, bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, amalan Islam apakah yang paling baik? Rasulullah SAW bersabda, “Memberikan makan (pada orang miskin) dan mengucapkan salam baik terhadap orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal. (HR. Bukhari).
(2) Memberikan senyuman. Selain menganjurkan mengucapkan salam, kita juga dianjurkan untuk memberikan “senyuman” atau menampakkan wajah yang ceria dan bahagia, khususnya ketika bertemu dengan mitra bisnis (walaupun makna utama dari hadits ini adalah memberikan senyuman secara umum kepada saudara muslim). Dalam sebuah hadits digambarkan :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ (رواه الترمذي)
Dari Abu Dzar ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Senyumanmu terhadap saudaramu adalah shadaqah bagimu, amar ma’ruf dan nahi mungkarmu adalah shadaqah, menunjukkan jalan pada orang yang tersesat adalah shadaqah, membantu penglihatan pada orang yang pandangannya lemah adalah shadaqah, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalanan adalah shadaqah, menuangkan air dari timba ke timba saudara kita adalah shadaqah.” (HR. Turmudzi)
Memberikan wajah yang ceria kepada mitra bisnis maupun kepada customer merupakan teknik jitu merenggut “hati” mereka. Wajah ceria maupun senyuman ini, bisa berarti makna hakiki namun bisa juga berarti makna majazi (kiasan). Karena senyuman atau wajah ceria dalam skala yang lebih besar dapat berupa tampilan tempat usaha atau toko yang “nyaman” dan menyenangkan bagi pelanggan. Di samping juga tentunya para petugas, pelayan ataupun pegawai yang senantiasa memberikan senyuman secara makna yang hakikinya.
(3) Memperhatikan keperluan-keperluannya. Memperhatikan keperluan saudara kita merupakan sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW kepada kita. Karena hal ini akan sangat memberikan pengaruh khususnya pada ‘ta’liful qulub’ antar sesama muslim, tidak terkecuali juga terhadap mitra bisnis maupun customer. Karena Islam memandang bahwa memperhatikan kebutuhan orang lain di satu sisi memang terlihat seolah hanya untuk kepentingan custmomer. Namun di lain fihak sesungguhnya hal ini akan berdampak pada kemudahan yang Allah berikan terhadap kebutuhan-kebutuhan kita sendiri. Dalam sebuah hadits diriwayatkan :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَمَنْ كَانَ فِيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ (رواه البخاري)
Dari Abdullah bin Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, …”Dan barang siapa yang (memperhatikan) keperluan saudaranyal, maka Allah SWT pun akan (memperhatikan) keperluan-keperluannya. (HR. Bukhari)
(4) Memulai sejak pagi sekali. Memulai bisnis sejak pagi hari, merupakan salah satu bentuk sunnah Rasulullah SAW dalam berbisnis. Karena memulai bisnis di pagi-pagi sekali menunjukkan kesungguhan seseorang dalam berusaha. Dan bukankah sebagai seoarng muslim, waktu minimal untuk memulai aktivitas adalah ketika waktu azan subuh;
لاَ تَنَامُوْا عَنْ طَلَبِ أَرْزَاقِكُمْ فِيْمَا بَيْنَ صَلاَةِ الْفَجْرِ إِلَى طُلُوْعِ الشَّمْسِ (رواه الديلمي في الفردوس)
Dari Anas bin Malik ra (beliau mamarfu’kannya dari Rasulullah SAW) bersabda, ‘Janganlah kalian tidur (kembali) untuk mencari rizki kalian, yaitu antara waktu shalat subuh hingga terbitnya matahari. (HR. Dailami dalam Musnad Firdaus)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ صَخْرٍ الْغَامِدِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا وَكَانَ إِذَا بَعَثَ سَرِيَّةً أَوْ جَيْشًا بَعَثَهُمْ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ وَكَانَ صَخْرٌ رَجُلاً تَاجِرًا وَكَانَ يَبْعَثُ تِجَارَتَهُ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ فَأَثْرَى وَكَثُرَ مَالُهُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهُوَ صَخْرُ بْنُ وَدَاعَةَ (رواه الترمذي وأبو داود وابن ماجه)
Dari Shakhr Al-Amidi ra dari Nabi Muhammad SAW bahwasanya beliau bersabda, ‘Ya Allah berikanlah keberkahan pada umatku pada (atas usaha yang dilakukan) pada pagi hari. Dan bahwasanya Shakr adalah seorang pengusaha, dan ia apabila mengirimkan dagangannya beliau lakukan pada pada waktu pagi hari. Maka ia menjadi kaya dan banyak hartanya.” Abu Daud mengatakan, bahwa ia (Shakr) adalah Shakr bin Wada’ah. (HR. Turmudzi, Abu Daud & Ibnu Majah)
Kesimpulannya adalah, bahwa secara umum mencari rizki dari mulai ba’da subuh atau pagi-pagi sekali, akan membawa keberkahan, di samping juga memiliki nilai pahala yang lebih mulia di bandingkan dengan yang memulai bisnisnya di siang hari.
5. Menjaga silaturahim. Hal lain yang perlu dilakukan seseorang adalah menyambung silaturahim. Karena silaturahim (tidak terkecuali terhadap customer) akan melanggengkan bisnis, dan bahkan meningkatkan keuntungan, baik duniawi maupun ukhrawi. Hal ini dikatakan langsung oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ (رواه البخاري)
Dari Anas bin Malik ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berkeinginan agar rizkinya dilapangkan dan nama baiknya di kekalkan, maka hendaknya ia menyambung tali persaudaraannya.” (HR. Bukhari)
Dalam dunia bisnis silaturahim sangat perlu untuk menjaga kelanggengan hubungan bisnis dengan mitra maupun dengan customer. Karena dengan silaturahim, jalinan persaudaraan akan lebih erat yang oleh karenanya keeratan hubungan lain pun dapat terbina, seperti dalam hubungan bisnis. Karena silaturahim menimbulkan dampak psikologis tersendiri yaitu kedekatan emosional yang lebih terbina dengan baik. Dan di dalam bisnis terkadang seseorang menjalin hubungan bisnis tidak hanya karena harga yang murah atau pelayanan yang baik, namun terkadang hubungan emosional terkadang bisa lebih dominan. Dan alangkah baiknya, ketika pelayanan yang baik, harga yang murah juga dibingkai dengan bingkaian silaturahim. Tentunya hal ini akan menjadi lebih baik lagi. Seandainya pun silaturahim secara fisik agak sulit dilakukan, silaturahim dengan media lainpun juga bisa dilakukan, seperti dengan media telpon, sms, surat, email dsb. Pada intinya, jangan sampai hubungan terabaikan dan terputus begitu saja.